Senin, 15 November 2010

Bab 1 Globalisasi Ekonomi dan Faktor-Faktor Pendorong

PROSES PEMILIHAN PEMIMPIN BARU BENGKALIS


Pemilihan Kepala Daerah atau sering di sebut Pilkada di Kabupaten Bengkalis mulai hangat dan panas-panasnya. Atmosfer Politik di Daerah ini makin menunjukkan eksistensinya, telah banyak muncul bakal calon yang akan bertarung memperebutkan kursi Bengkalis 1 bergrilya ke daerah-daerah untuk meyakinkan atau mempengaruhi calon pemilih ( masyarakat ), dan seperti yang telah banyak diprediksi sebelumnya calon Bupati dan wakil Bupati yang akan maju dalam perebutan Bengkalis I dan II ini didominasi oleh para pejabat publik yang selama ini telah dikenal treack record nya dimata publik.

A) yang dilakukan oleh partainya

Segala upaya dan cara mulai ditunjukkan dan dilakukan oleh bakal calon untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat. Bermacam kata-kata indah yang dikutip dan dirangkum yang kemudian dijadikan motto atau jargon-jargon oleh bakal calon yang akan berkompetisi dalam proses pemilihan kepala daerah ini, yang mulai dari “ hidup menjadi lebih baik, mengusung agenda perubahan, sampai dengan berani untuk membuat kontrak politik kepada masyarakat untuk kemajuan daerah dan lain sebagainya “, hal ini dapat dilihat di setiap sudut-sudut tempat strategis di daerah ini baik melalui baliho, spanduk, pamplet dan sarana kampanye lainnya. Peran Partai Politik juga sangat vital dan berpengaruh besar terhadap proses berlangsungnya pemilihan kepala daerah ini. Karena seperti yang diamanatkan dalam UU NO. 32 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan setiap bakal calon yang akan atau ingin maju dalam proses pemilihan kepala daerah baik Provinsi dan Kabupaten/Kota harus didukung partai politik yang punya suara 15% dalam Pemilu yang lalu atau dalam hitungan kursi DPRD Kabupaten Bengkalis yang berjumlah 40, maka Parpol yang ingin mengusung calon Bupati dan wakil Bupati harus mempunyai 6 kursi di DPRD untuk bisa mengusung pasangan calon yang akan diusung dalam proses pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan. Bagi bakal calon yang tidak mendapatkan perahu politik/dukungan dari partai politik bisa ikut serta dalam proses pemilihan kepala daerah ini dengan cara melalui jalur independen atau tanpa dukungan partai politik dengan persyaratan yang agak sedikit rumit.

Proses pemilihan Kepala Daerah atau yang di gaung-gaungkan dengan istilah pestanya demokrasi masyarakat daerah di Bengkalis saat ini mulai memasuki tahap yang sangat dinanti-nantikan yaitu masa dimana para bakal calon Bupati dan wakil Bupati medeklarasikan pasangan nya dan mendaftarkan diri ke KPU secara resmi. Dengan dimulai nya proses ini maka akan terjawab semua pertanyaan dan rasa penasaran dikalangan masyarakat tentang siapa pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan memastikan untuk maju dalam Kompetisi ini, yang sangat menguras tenaga, pikiran dan biaya yang tentunya tidak sedikit pula. Sengaja penulis menekankan pada bagian ini kata Pesta, karena dalam proses pemilihan kepala daerah ini yang berani dan bisa ikut berkompetisii hanyalah sebagian orang saja yang tentunya mempunyai banyak amunisi ( uang ) yang sangat-sangat banyak dan punya kekuasaan . Bukan rahasia lagi para kandidat yang bakal maju dalam proses pemilihan Bupati dan wakil Bupati Bengkalis saat ini merupakan mereka-meraka yang punya jabatan, kekuasaan dan amunisi yang sangat besar. Modal ini sangat diperlukan untuk memudahkan para kandidat calon Bupati dan wakil bupati dalam mengarungi kompetisi panas ini. Saking besarnya biaya yang dibutuhkan dalam proses pemilihan kepala daerah ini penulis ingat dengan ucapan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang merupakan mantan Gubernur Sumatra Barat ketika di wawancara sebuah stasiun televisi swasta yang ketika itu belum diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri yang ditanya tentang kesiapannya untuk maju kembali menjadi calon Gubernur Sumatera Barat, dengan jujur dia mengatakan tidak mempunyai dana untuk ikut berkompetisi lagi dalam proses pemilihan tersebut. Kemudian dalam sebuah talkshow pendidikan politik di sebuah televisi swasta seorang mantan Bupati di salah satu Kabupaten di Bangka Belitung yang kini menjadi anggota DPR RI mengungkapkan dia harus menyiapkan dana segar lebih kurang sebesar Rp. 20 Milyar untuk bisa menjadi atau terpilih menjadi seorang Bupati. Dari gambaran singkat tersebut maka dapat dibayangkan sangat besarnya biaya atau dana yang dikeluarkan seorang calon untuk bisa terpilih dalam proses pemilihan kepala daerah atau pesta demokrasi daerah yang akan diikuti. Sungguh sangat mahal harga sebuah jabatan tentunya.

B) Peranan partainya dan tahap pengambilan suara

Proses pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bengkalis ini merupakan kompetisi pemilihan kepala daerah yang bakal ramai dan paling prestice dibanding dengan Kabupaten/Kota di daerah Riau lainnya. Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Bengkalis merupakan Kabupaten terkaya ke2 di Indonesia setelah Kutai Kartanegara. Dengan hasil alam berupa minyak bumi yang berlimpah ruah, Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia yang tentunya punya relevansi besar terhadap Pendapatan asli daerah yang termuat dalam APBD Kabupaten Bengkalis. Maka tidak heran APBD Kabupaten Bengkalis tiap tahunnya berkisar antara Rp 2-3 Triliyun, yang merupakan suatu angka yang bombastis tentunya untuk sebuah Kabupaten. Dari kisaran angka yang penulis sebutkan diatas tentunya dapat menggambarkan keadaan real daerah dan masyarakat di Kabupaten ini, tapi biar lah pembaca sendiri dan masyarakat yang menilainya. Ini lah salah satu magnet atau daya tarik yang teramat kuat bagi calon kepala daerah untuk ikut dalam pemilihan kepala daerah di Bengkalis. Maka itu penulis menekankan kata kompetisi dalam proses ini, kompetisi yang bukan hanya mengandalkan Visi dan Misi tetapi juga kekuatan amunisi (uang). Karena bukan lagi menjadi sebuah rahasia umum begitu besarnyan perputaran uang dalam kompetisi atau proses pemilihan kepala daerah ini seperti yang telah penulis gambarkan pada penjelasan diatas.

Dari penjelasan dan tulisan yang penulis uraikan diatas banyak makna tersirat yang bisa diambil dan di implementasikan bagi pembaca khususnya masyarakat Kabupaten Bengkalis dalam menghadapi proses pemilihan kepala dearah atau memilih pemimpin untuk Kabupaten yang kita cintai ini. Melalui proses pemilihan kepala daerah yang sebentar lagi akan kita songsong diharapkan masyarakat dapat memilih para pemimpin seperti yang diharapkan yang punya kapabilitas, profesionalisme dan kemampuan yang baik dalam membangun daerah ini. Terakhir penulis perlu menekankan kepada masyarakat sebagai pemilih diharapkan dapat mengadalkan kedewasaan berpolitik untuk bisa lebih selektif, menggunakan hati nurani, dan melihat treack record atau latar belakang calon pemimpin yang akan dipilihnya dan tidak hanya hanyut dalam janji-janji politik semu dan kucuran uang atau alat-alat peraga politik calon pemimpin tertentu berupa materi dalam mempengaruhi pilihan tersebut. Sebagai masyarakat yang mayoritas melayu dan menjunjung tinggi nilai-nilai religious islam, kita tentunya rindu dengan pemimpin seperti Nabi besar kita Muhammad SAW ataupun seperti Khalifah Umar Bin Khatab yang memimpin umatnya dengan penuh kesederhanaan dan dan berpegang teguh dengan Al-Quran sebagai pegangan hidup… Selamat berkompetisi yang sehat kapada calon-calon yang bersaing dan selamat memilih pemimpin bagi masyarakat serta selamat bagi pemimpin baru di Kabupaten Bengkalis.